Menipu Kereta

foto : joyhomework.wordpress.com
Sudah lama si Atuik merasa kesal dengan kereta api. Meski membeli tiket kereta ekspres namun layanan yang diterimanya tak jauh beda dengan kereta kelas ekonomi. Di dalam kereta tak jarang ia harus berselingkit-selingkit dengan penumpang lain. Karena begitu sempitnya, tercampurlah peluhnya dengan peluh orang lain. Parahnya sering pula AC Kereta mati dalam kondisi sesak seperti sarden itu. Maka sempurnalah penderitaan karena tak ada udara masuk akibat semua jendela tertutup. Padahal tiketnya ekspres lho. Pendek kata, Atuik merasa tertipu oleh pelayanan KA.

Sekarang Atuik tak ingin tertipu lagi. Satu tekad telah terpatri : menipu balik PT KAI. Hukum qisas harus berlaku. Darah balas darah, tipu balas tipu.

Pagi itu Atuik berangkat ke stasiun seperti biasa. Di loket, ia memesan tiket kereta ekspres, sama seperti biasa.Setelah membeli dan mengantongi tiket kereta ekspres, Atuik melakukan hal yang berbeda. Ia tidak berdiri di peron yang biasanya akan dilalui kereta ekspres tapi malah berdiri di peron ekonomi.

Tak lama kemudian datanglah kereta kelas ekonomi. Seperti biasa kereta ekonomi akan berhenti dulu di stasiun agar dapat didahului oleh kereta ekspres. Penumpang kereta ekonomi berdesakan memasuki gerbong kereta sementara si Atuik tampak tetap di berdiri mematung di tempatnya sambil menunggu kereta ekspres.

Sekarang kereta ekspres pun datang. Meski penumpang ekspres telah berduyun memasuki gerbongnya, si Atuik tetap mematung di tempatnya.

Tiba lah saatnya kereta ekspres diberangkatkan. Masinis pun bersiap, pengumuman keberangkatan terdengar dari corong stasiun. Tepat di saat pluit tanda keberangkatan berbunyi, Atuik melompat ke dalam gerbong kereta ekonomi dan melalui jendela ia mengacung-acungkan tiket ekspresnya ke arah kereta ekspres yang mulai merangkak sambil berseru :

"Den kicuah kalian, rasaikanlah !!!" *)



*) Ketipu deh kalian. Rasain !!!!

Post a Comment

2 Comments

Recent Posts